Thursday, December 30, 2004

Tsunami: In Memoriam of Eriza Fitriana


It's still in mind..

Dik Era yang muslimah, berjilbab rapi, halus tutur kata dan perbuatannya.
Kalau ketemu selalu menyapa lebih dulu dengan panggilan menghormat.
Selalu menjaga sikap dalam bersilaturahim, ceria dan menyenangkan hati yang melihatnya.
Seorang sosok idola, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Sudah sehari berita itu datang, masih saja semua itu terbayang jelas, seakan-akan baru beberapa menit saja aku bertemu dan bercengkerama denganmu. Seperti diriku, kepergianmu membekaskan luka yang dalam bagi sahabat-sahabat yang mengenalmu.

Mungkin syahidmu di Aceh beserta suami, anak dan keluargamu adalah sebuah hikmah tersendiri buatku.
Tiada sesuatu yang abadi.
Hanya Allah SWT yang abadi, dan kepadaNya-lah seharusnya kita menuju. Dia-lah puncak dari segala tujuan-tujuan kecil yang kita lakukan di muka bumi ini.

Saudara-saudaraku di Aceh dan di belahan bumi yang lain yang menerima musibah.
Semoga syahidmu adalah panggilan cinta Allah yang akan membawamu ke tempat terindah yang telah diperuntukkan dan diperkenankanNya kepadamu.
Semoga Dia Yang Maha Indah menganugerahkan sesuatu yang seperti beliau Rasulullah SAW katakan, keindahan yang tidak pernah didengar telinga, dilihat mata dan tidak terlintaskan dalam pikiran, SURGA..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home